Jumat, 22 Januari 2010

my 1st ff : first love (part 2) by :anggra


Tidak terasa ujian telah terlewatkan.bell sudah berbunyi tanda bell pulang. Seperti biasa Eunhyuk dan Sung young pulang bareng. Dan mampir sebentar makan eskrim. Setelah itu mengobrol sebentar di taman dekat apartment sung young.
“Young-ah, kalau boleh tau setelah lulus kau ingin mengambil kuliah dimana?” Ucap Eunhyuk membuka percakapan.
“Hmm. Mungkinn aku akan kuliah di universitas yang sama seperti leeteuk oppa, dan aku ingin mengambil fakultas kedokteran. Kalau kau hyuk??”
“Aku akan kuliah di amerika” jawab Eunhyuk mantap.
“MWO?! Amerika??!” Sunf young tersentak mendengar jawaban Eunhyuk.
“Ne. Dan aku akan berangkat minggu depan kau harus menantar ku ke bandara ya!” Ucap eunhyuk sambil tersenyum.
“Ya, aku akan mengantar mu. Tapi kau harus menyelesaikan kuliah mu dengan cepat, aku akan sangat rindu kamu Hyuk.”
“Aku janji dalam waktu 3 tahun atau 3,5 tahun aku akan menyelesaikan kuliah ku. Aku akan mengirimi email untuk mu, dan aku akan pulang ke korea setahun sekali. Hehehe.” Ucap Eunhyuk seraya mengusap lembut kepala Sung young, dan pergi dengan motor nya.

Otak ku pun mulai bertanya-tanya kenapa Eunhyuk harus kuliah di Amerika, di Korea juga banyak kampus yang bagus. Sepanjang perjalan pulang hanya itu yang ada di dalam otak ku.tanpa sadar aku menabrak seseorang.

“YAH!! Kau kalau jalan liat-liat dong.” Teriak orang itu sambil membersihkan bajunya.
“Mianhae!!” Ucap Sung young spontan.
“Lain kali kalau jalan hati-hati! Aku gak mau kejadian seperti ini terulang lagu.” Balas orang asing itu. Sung young mengangguk dan milihat wajah orang tersebut. Dan ternyata orang asing itu adalah Yesung, Ya, teman kuliah Leeteuk oppa.
“Yesung oppa!! Kau mau kemana?”Tanya Sung young seraya tersenyum kepada nya.
“oppa mau kerumah mu. kamu mau kemana? Rumah mu kan arahnya kesana”
“aku mau pulang” aku pun melihat sekitar, benar saja aku melewatkan apartementku sendiri saking sibuknya melamun.
“oh iya! Aduh aku ini babo sekali !” aku mengetuk ngetuk kepala ku
“memang apa yang sedang kau pikirkan sampai2 rumah sendiri saja lupa?” tanya yesung oppa sambil tersenyum.
“ aniyo, bukan apa-apa.” jawab ku sambil tersenyum kecut.
“ ah ya sudah ayo kita kerumahmu!!” ajak yesung oppa, menarik tangan ku

Sesampainya di apartment aku mempersilakan yesung oppa masuk. Lalu aku memintanya untuk tunggu sebentar di ruang tamu, kemudian aku memanggilkan leeteuk oppa.

“oppa aku pulang !!!! ada yesung oppa dia mencari mu” teriakku kearah kamar Leeteuk oppa. Namun tak ada jawaban, aku mencarinya didalam rumah, tapi ia juga tidak ada. Rasanya dia belum pulang.
“yesung oppa sepertinya leeteuk oppa blm pulang.! Oppa mau menunggunya atau pulang dulu?” tanyaku pada yesung oppa.
“klo boleh aku menunggu saja di sini sekalian aku ingin mengobrol dengan mu!” ucap yesung oppa seraya tersenyum
“tentu saja boleh!”
“sung young-ah apa yang kau lamunkan tadi di jalan?” tanya yesung oppa membuka percakapan, lagi-lagi menanyakan itu.
“ehm! Bukan apa2 koq oppa!! Gwaencahna..” aku mencoba mengelak.
“oh, ya sudah jika kau tak mau memberi tau, tidak apa2 koq. Ehm kau sudah makan?” tanya yesung oppa lagi. Hey, kenapa dia perhatian sekali padaku sih?
“sebenaranya, bukan aku tidak ingin memberi tau oppa tapi ….”
“tapi kau malu ??” belum sempat aku menyelesaikan kalimat ku, yesung oppa langsung menebak nya dan tebakan yang tepat.
“sudah lah tidak perlu malu anggap saja aku sebagai oppa mu sendiri” ia mengacak-acak rambutku. Ah, oppa.. akhirnya aku luluh juga jika kau sudah bersikap seperti ini.
“baiklah aku akan menceritakan pada oppa. Jadi begini kau tau eunhyuk kan? org yg mengantar ku pulang waktu itu. Dia adalah sahabt kecil ku. Tapi entah mengapa, aku mempunyai rasa yang aku tidak tau rasa apa ini. Rasa yang jauh lebih dalam dari sekedar sahabat, jantungku selalu berdebar2 jika berada di samping nya. Mungkinkah itu cinta oppa?” aku menghela nafas, meminta jawaban darinya.
“ehm sepertinya begitu lalu kenapa kamu melamun? pasti bukan karena itu saja kan ?” tanya yesung oppa lagi, ia menatapku lekat.
“iya! Minggu depan ia akan pergi ke amerika untuk kuliah disana. Aku bingung oppa, apakah aku harus mengungkapkan perasaanku padanya saat ia berangkat nanti? atau aku menunggunya pulang saja? Tapi itu terlalu lama.” ucap ku menerangkan panjang lebar. yesung oppa mendengarkan nya dengan seksama.
“jadi bagaimana pendapat mu oppa??” aku menatapnya serius.
“ehm!! Aku rasa lebih baik kau ikuti kata hati mu saja”Yesung oppa memberikan pendapatnya
“benarkah? Garaeyo, aku akan mengantarnya ke bandara nanti”

***

Tidak terasa seminggu berlalu hari ini kami ke sekolah untuk mengambil hasil ujian. Kami berdua lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Sepulang sekolah aku mampir ke rumah eunhyuk untuk membantunya mengepak barang. Sesampainya disana, aku di sambut hangat oleh ahjumma dan ahjusshi.

“ annyeong haseo!!” aku memberi salam
“annyeong haseo Sung Young ah..!!” balas ahjumma seraya tersenyum ramah.
“sung young apa kabar ?? bagaimana kabar kakak mu?” tanya ahjusshi
“aku dan leeteuk baik-baik saja. Bagaimana dengan ajhumma dan ajjhushi sendiri? Sudah lama aku tidak main kesini”
“kami juga biak, emh..sung young, ajhumma dan ajjhushi akan keluar sebentar, kamu mengobrol saja dengan hyukjae. Araseyo?” ucap ajhumma, lalu pergi.


Aku pun masuk ke dalam, Eunhyuk sendiri, tadi dia sudah masuk duluan. Aku memanggillnya setengah berteriak..
“eunhyuk, hyukie kau ada dimana ?”
“aku dikamar kau kesini saja” sahut eunhyuk balas meneriakkiku
“garaeyo!!”
Aku naik dan masuk kamar eunhyuk, dia nampak sibuk merapikan koper yang besok akan ia bawa. Dia membawa banyak sekali barang.
“perlu aku bantu hyukie?”
“ani, sedikit lagi juga selesai!!” ucap nya sambil menutup kopernya
“nah selesai!!” serunya
“sung young-ah mau kah kau menemani ku ke suatu tempat?”
“mwo? kemana?” tanya ku bingung
“sudah jawab saja, mau atau tidak?” ia menekan.
“ya sudah lah !!” jawabku malas

Aku pergi membonceng Eunhyuk dengan motornya. Ternyata ia mengajak ku ke sebuah toko perhiasan. Tentu saja aku terkejut, timbul sekelebat pikiran dalam benakku,
‘untuk apa eunhyuk mengajak ku ke sini?’
aku dan eunhyuk kemudian masuk kedalam.
“annyeong haseo!! Ada yang bisa saya bantu?” seorang penjaga took dengan seragam hijau, menyambut kami setelah kami masuk.
“ne,aku mencari sebuah kalung” jawab eunhyuk
“apakah kalung untuk seorang gadis? Mari saya tunjukan” ujar si penjaga toko itu, ia kemudian mengajak kami mendekat pada sebuah etalase berisi kalung-kalung cantik..
selama eunhyuk bericara ke pada penjaga toko aku hanya terdiam dan bingung. Untuk apa eunhyuk membeli sebuah kalung? Untuk siapa? Apa untuk dia pakai sendiri?
Tak lama kemudian eunhyuk meminta ku untuk membantunya memilih sebuah kalung.

“sung young menurut mu mana yang lebih bagus?” ucapnya sambil menunjukan dua buah kalung. yang satu kalung bintang yg sangat cantik dengan bulan di tengahnya dan yang satu lagi, kalung dolphin dengan sebuah permata berwarna biru di badan dolphin tersebut. Keduanya sama2 cantik, tapi aku lebih suka yang bintang dengan bulan di tengahnya.
“klo menurut ku, yang ini lebih bagus” ucap ku sambil menujuk kalung bintang
“baiklah, aku beli yang ini saja tolong di bungkus ya!!” ucap eunhyuk sambil menyodorkan kalung itu pada penjaga toko tadi

Aku dan eunhyuk keluar dari toko tersebut. Aku pun bertanya pada eunhyuk
“hyuk untuk siapa kalung itu?”
“ehm !! untuk seseorang yang special bagi ku” ia tersenyum penuh arti. Dan.. tek, rasanya jantung ku berhenti berdetak. Org yang special bagi eunhyuk? siapa? siapa org yg special bagi eunhyuk itu? Aku bingung, aku tak mengerti, apakah dia jaerin ?! jika itu jaerin, maka aku … aku tidak akan rela, sampai kapan pun tidak akan pernah rela..

“sung young !! kenapa kau diam ?” suara eunhyuk membuyarkan semua pertanyaan yang ada di otak ku.
“ne,!!! aniyo ,!!” aku tersentak kaget
“benar?? tapi muka mu terlihat agak pucat, lebih baik sekarang aku mengantar mu pulang !!” ucap eunhyuk khawatir.
“ah tidak usah, kali ini aku pulang sendiri saja, kau kan masih harus mengurus keperluan untuk besok kan??” aku menolak secara halus
“tidak apa2 ayo cepat naik !!”
“aniyo !!”
“ya sudah aku mengantar mu sampai halte saja biar aku tenang !!” ucap eunhyuk
“ne, gomapta!” aku menyetujui

Sesampainya di halte bus aku turun dan eunhyuk pun pulang. Sebelum pergi dia berkata
“ sung young-ah jangn lupa ya, bsk kau harus mengantar ku ke bandara. ok!? Pesawat ku berangkat jam 9.30 aku akan menunggu mu sampai kau datang. Araseyo?” dan aku hanya mengangguk lemah.

Eunhyuk pun pergi pulang. Tinggal aku sendiri, menunggu bus di halte yang sama. sudah 5 menit, tapi bus yg hendak ku tumpangi blm datang juga. Aku merasa kepala ku sangat pusing dan tiba2 saja semua terlohat gelap. aku tidak tau apa yg sedang terjadi padaku sekarang. waeyo??
apa yang terjadi ??

*to be countinued

buat chingudeul jeongmal mianhae bru ngepost part 2
and sorry klo ff nya jelek ,,
and di part ini fokus ke eunhyuk ama sung young ,,

Senin, 18 Januari 2010

my sweet heart [part 1] by: rebecca ayu


MY SWEET HEART
PART I


“Kyu!! Jangan masukin kesitu! Airnya belum mendidih!” Kataku memukul lengan Kyu.
Plung…
“He… He… He… Terlepas!” Katanya dengan senyum jahil.
“Kyu!!”
“Lee teuk Oppa bisakah kau memperingatkan dongsaeng mu ini?”
“Ok Bos..”
“Kyu, jangan ganggu Sang Ri. Dia kan sedang masak! Kau main game saja sana!”
“Iya, kau main starcraft sana! Dan jangan ganggu aku lagi! Atau..”
“Atau apa?”
“Atau kau tak ku beri makan!”
“Oke, mudah kok tinggal suruh Ryeowook hyung masakin makanan untuk ku!”
“Hah! Enak aja lo Kyu, nyuruh-nyuruh gue!” Kata Ryewook nimbrung.
“He… He…” Aku tersenyum penuh kemenangan.
“Baiklah aku akan buat sendiri! Awas kau!”
“Heh!”

30 menit kemudian

“Semuanya ayo makan!”
Sialan, gak ada yang dengar.
Maklum, gue harus teriak keras-keras supaya kedengaran oleh anggota SJ yang anggotanya ada 13 orang!

“Yang merasa cakep, baik, imut, anak Tuhan, rajin, cerdas, CEPAT MAKAN!”
Jrengg…
Dalam hitungan 0,1 detik semua anggota SJ sudah siap ditempat nya.
“Sang Ri, kok Kyu ga diajak?” Tanya Kang In.
“Tidak Oppa, kata nya dia mau masak sendiri.”
“Lho, kok tumben? Biasa nya dia kan paling malas kalau disuruh masak.” Tanya Eunhyuk
“Dia mengganggu ku saat masak, jadinya kusuruh dia masak sendiri. Katanya enak apa masak itu! Tau orang capek, eh dia malah gangguin aku!”
“O…” Kata mereka serempak.
“Ya sudah ya Oppa, aku mau bersih-bersih dulu.”
“Hei, Sang Ri! Kau tidak makan?” Tanya Siwon.
“Tak apa kalian makan saja dulu, nanti aku susul, soal nya apartemen kalian berantakan sekali! Pusing aku melihat nya.” * Padahal dalam hati ngejawab, “Ya iyalah makan! Ni perut udah keroncongan dari tadi tau!”*

______

Saat aku mengelap bingkai foto mereka bertiga belas di ruang tengah…
Aku teringat sesuatu yang membuat ku bekerja disini…

Waktu itu naik mobil, tidak sengaja aku menabrak seseorang, lalu aku pun membawa nya dengan menaiki mobil. Ternyata dia adalah housekeeper nya Super Junior, aku pun harus menggantikan nya untuk sementara karena housekeeper yang lama itu harus dirawat di rumah sakit.

Nah… sekarang aku akan bercerita tentang Oppa Oppa ku.

Lee Teuk


Nama nya Lee Teuk Oppa
Aku suka Oppa ku yang satu ini orang nya baik, imut, lucu, dan paling tua!
Dia sudah punya pacar nama nya Lee Hye Hwa, tapi cuma aku dan anggota Super Junior yang tau. Hye Hwa itu orang nya ramah, cantik dan berwibawa. Aku suka sama Hye Hwa sebab kalau dia datang pasti bawa makanan! Jadi aku tak perlu masak!

Heechul


Ini nama nya Heechul Oppa
Dia itu sebenarnya pendiam lho! Tapi ada tapi nya nih! Oppa ku yang satu ini sifat asli nya akan keluar kalau dia udah bercanda dengan hyung-hyung nya atau dongsaeng-dongsaeng nya.
Heechul Oppa ternyata sangat perhatian! Bukti nya waktu Kyu kecelakaan, dia sakit parah dan Heechul Oppa lah yang sering menjenguk nya.
O iya, lupa cerita. Heechul Oppa sudah punya pacar! Nama nya Park Young Mi. Sifat nya kebalikan dari sifat Heechul Oppa!

Han Geng

Nama nya Han Geng Oppa.
Oppa itu baik, sabar dan penyayang sama dongsaeng dan hyung nya.
Han Geng Oppa juga pintar masak ketiga setelah Hye Hwa Onnie dan Ryewook Oppa.
Biasanya kalau aku pulang tuh dari kuliahlah apalah bla… bla… bla…
Oppa lho yang masakin makanan untuk kami semua! Sayang, masakan nya nasi goreng Beijing mulu! Tapi masakan Oppa ku tetap enak kok! Han Geng Oppa udah punya pacar namanya Jung Hyo Ah.

Yesung

Ni nama Yesung Oppa.
Yesung Oppa ga bisa ditebak soal nya kadang dia pendiam, kadang suka senyam senyum sendiri, kadang jahil, kadang bla… bla… bla…
Yesung Oppa nih lebay! Orang nya terlalu melebih-lebih kan sesuatu!
Tapi tak bisa disangka Oppa ku ini sangat sangat perhatian!
Jadi pas aku lagi capek capek nya nih mana aku bersihin ruang tengah, bersih kotor lagi bersih kotor lagi akhir nya aku terduduk dilantai. Eh Yesung Oppa malah minta bikin cake! Aku masih ingat jelas kenapa aku membuatkan nya.
“Hyung-hyung dan dongsaeng-dongsaeng apa kalian mau Sang Ri membuatkan kita cake?” Semua mengangguk mantap.
“Tapi Oppa bahan-bahan untuk membuat cake tak ada!”
“Kau tinggal membelinya dongsaeng ku yang manis!’
aku pasrah aja dengan sikap Oppa ku ini.
“Ne..” sahut ku.
Lalu aku pun membelinya di supermarket terdekat.
Tapi pas pulang aku kembali ke apartemen dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan.
Akhir nya aku tak jadi membuatkan cake karna tiba tiba aku demam. Dan Yesung Oppa lah yang sangat perhatian kepadaku dia berulang ulang kali meminta maaf pada ku.
Yesung oppa dah punya pacar nama nya Kim Sang Mi, sifat nya mirip sekali!!
Dan hanya satu yang paling sama, sama sama paling lebbaaayyy!




Kang In


Kang In Oppa…
Ah! Bingung aku mikir nya orang nya ember, suka ceplas ceplos, demplon. Pokok nya ga ada bagus-bagus nya! Tapi Oppa ku yang satu ini hebatnya, udah punya pacar nama nya Hyan Hyo Ki. Tapi menurut gue ni orang bisa bersatu, karena satu sifat yaitu… sama sama demplon!

Shin Dong


Shin Dong Oppa ini badan nya rada rada gemuk ya gemuk gitu lah..
Tapi Oppa dah punya pacar nama nya Lee Ji Hwa.
Orang nya… Feminin sekali bo! Gue aja kalah feminin nya!


Sungmin

Sungmin Oppa paling baek, paling imut, pokok nya paling… paling… paling..!
Sungmin Oppa jago main gitar, pas gue minta belajar main gitar sama Oppa baru satu minggu aku latihan udah gak sanggup!
Sungmin Oppa belum punya pacar karna dia terauma dengan cinta nya yang tak terbalas tiga tahun lalu.



Eunhyuk

Eunhyuk oppa jago ngedance, jago ngerap, jago… jago… jago… * Ayam Jago *
Eunhyuk Oppa punya pacar nama nya Hae Mi.
Mereka ini tengkar tau ga pake apa? Tengkar pake ngerap!
Pokok nya gak bisa dibayangin deh kaya apa…


Donghae

Donghae Oppa ga kalah jago ngedancenya dengan Eunhyuk Oppa tapi tetep aja Eunhyuk Oppa yang mendapat gelar juara pertama di dance.
Donghae Oppa dah nya pacar nama nya Sang Ae.



Siwon




Ihh.. Siwon! Siapa sih yang ga suka Siwon?
Siwon udah kaya, tampan, duit berlimpah dimana mana…
Siwon Oppa dah punya pacar ternyata!
Nama nya Kim Yong Ri.
Kim Yong Ri itu orang nya baik banget!
Pokok nya baik kaya gak pernah marah!
Tapi ternyata gue salah, waktu itu ada lo, Yong Ri onnie marahan sama Siwon Oppa! Gila, pertempuran yang dahsyat!
Langsung aja Oppa-Oppa ku berdiam diri didalam kamar masing masing kecuali gue. Biasa aja kali!! Orang berdiam diri dikamar eh gue malah asik aja bersih-bersih.
Soal nya kalau ga ada yang keluar kamar, gue enak.. Beban seperti terlepas!




Ryewook

Ryewook Oppa imut-imut gitu lo muka nya!
Ryewook Oppa dah punya pacar nama nya Eun Ri.
Eun Ri kalau dia datang aku pasti senang soalnya setiap onnie datang dia selalu bawa makanan kesukaan ku.


Kibum



Kibum Oppa punya senyum yang sangat menawan, gigi nya itu lo! * Terlalu Putih!*
KIbum Oppa orang nya itu kadang iseng kadang baik.
Enggak seperti seseorang itu tuh enggak pernah berhenti iseng nya!
Kibum Oppa belum punya pacar.

Kyuhyun

Kyu… Kyu… Kyu ini menurut ku ga ada bagus nya sama sekali!
Terlalu jahil!
Tapi pas dia nyanyi dahsyat lho!
Kalau Kyu main game, wuih!! Sudah ga ada yang bisa nandingin deh!
Tapi ada Kyu kalah lawan aku!
Cerita nya waktu itu kan aku kan ga ada kerjaan jadi duduk-duduk aja aku disofa dia nantang aku main game starcraft! Ya sudah kulayani aja dia * Gini-gini gue juga jago main game lo! *
Akhirnya didetik-detik terakhir aku menang!
Yahoouuu!!!!
Kyu itu kalo marah, wuih,,,.. Jangan harap deh! Kalau kita nyapa dia bisa gak disahut! Kita ini seperti tak ada! Jadi harap dimaklumi.
Kyu sebenar nya galak.
Kalau kita berantem dengan Kyu, didiamin aja dulu pasti dia nanti teman lagi sama kita.

Sudah cukup lama gue ngelamun.
Eh? Kyuhyun mana ya?
Kok dari tadi gak kelihatan?
Panggil Kyu ah… * Dengan wajah tak berdosa *


“Kyu..” Tak ada jawaban.
Aku ke kamar Kyu aja deh…
Klek…
Aku membuka pintu kamar.
“Kyu..”
Kyu tetap saja sibuk main game tanpa menghiraukan aku yang memanggil nya.
“Kyu, mianhe..”
Kyu berbalik dan menatap ku sinis, lalu kembali melanjutkan game nya.
“Kyu, kau boleh iseng pada ku, tapi jangan cuekin aku dong.”
Kyu tetap diam.
“Ya sudah Kyu. Aku pergi, kau datang lah nanti ke ruang makan jam 8.”

Jam 7 malam
Kulihat anggota Super Junior sudah sibuk dengan urusan nya masing masing, dengan sigap aku berlari ke dapur untuk melihat apakah ada makanan untuk Kyu.
PONG…
“O MY GOD! Gila! Masakan gue tandas tak tersisa bahkan secuil pun tak ada!”
Dengan langkah gontai aku masak lagi untuk kami berdua *emang kata lo gue ga makan?*


Sreng… Sreng… Sreng…
Dum bas byur…
Akhir nya selesai juga masakan gue.
Sudah, tinggal nunggu Kyu aja.

1 menit…

3 menit…

5 menit…

1 jam…

“Lama banget sih!” Kata ku sambil nguap

Akhir nya aku tertidur di meja makan

Jam 10 malam…
Kyu datang dengan memakai piyama ke dapur.

Sang Ri masih nunggu aku.
Kulihat wajah lucu nya saat tertidur, ingin sekali ku belai rambut nya yang panjang tergerai.

“Kau jangan macam-macam dengan ku!” Kata ku dengan tiba-tiba.
“Hah!” Kata nya kaget. “Jadi kamu sudah bangun?” Kata nya refleks melepaskan belaian nya.
“Ya iya lah…” Kata ku sambil nguap selebar-lebar nya *Gajah aja sampai muat masuk ke situ.* “Kyu, kau itu lama sekali!” Kata ku ngomel.
“He.. He… Aku tadi main game, akhir nya menang juga!” Kata nya dengan semangat 2012.
“Kau..!!! Ah… Sudah lah. Tidak ada guna nya aku memarahi mu.”
“He… He… He…”
“Sudah!!! Cepat makan sana!” Teriak ku.
“Ok!”
“Hmm.. Mashda…”
“Sang Ri, kenapa kau kasar pada ku? Padahal aku lebih tua darimu walaupun hanya 1 hari! ” Tanya nya di sela-sela makan.
“CEREWET! Sikap mu tidak ada dewasa-dewasa nya tau! Tidak seperti Oppa-Oppa yang lain, lagipula kau juga iseng terus terhadapku, dan kerjaanmu main game melulu!”
“Aish… !!!Kau!!!” Kata nya memukuli ku dengan sumpit.
“Auw… Sakit Kyu!” Kata ku membalas memukuli nya juga.
“Aduh! Sakit!” Teriak nya.

Kemudian dia segera berlari ke dapur dan mengambil tepung lalu melemparkannya ke wajah ku.
“ Awas kau Kyu!!!” Kata ku langsung mengambil sayur di atas meja makan dan langsung menyumpalnya ke dalam mulut Kyu.

Akhir nya muncullah sebuah Perang Dunia ke-3 antara kami berdua…





To Be Continue part II….

Mianhae ya kalau ff nya kepanjangan…
Comment donkk..

Kamis, 07 Januari 2010

Love in February part.1


Berawal dari sebuah siang yang cerah. 4 sahabat itu duduk di bawah sebuah pohon di halaman belakang sekolahnya. Keempat sehabat terdiri satu cewek dan tiga cowok. Lee hyorin yang selalu di panggil hyo oleh 3 sahabat lelakinya. Tiga lainnya adalah hangeng, donghae dan eunhyuk. Mereka berempat sudah bersahabat semenjak mereka masih kanak-kanak karena mereka berempat rumahnya berdekatan. Kini mereka berempat duduk dikelas 2 Senior High School Shinwa. Mereka juga mempunya hobi yang sama yaitu dance, bersama-sama mereka berempat membentuk club dance di sekolahnya.

[ring.. ding... dong..]

Bel pertanda mereka harus masuk kelas telah berbunyi. Rasanya seperti bunyi bel neraka saat mereka tahu bahwa pelajaran berikutnya adalah pelajaran sastra bahasa yang dapat membuat semua murid tertidur pulas. Dengan terpaksa mereka berempat beranjak masuk kelas dengan wajah masam.

Pelajaranpun dimulai..
”hoaaam” suara Donghae yang sedang menguap begitu jelas terdengar di telinga hyo. Berkali-kali ia seperti itu, padahal pelajaran baru berlangsung sekitar 10 menit.
”psst! Hyo!” bisik donghae yang berada di sebelah bangku hyo.
”ne?” jabab hyo.
”hyo, ayo kita ke kantin. Aku benar2 mengantuk. Skali-skali bolos tak apalah..” hae nakal.
”baiklah. Ah! Aku ajak dulu angeng dan monkey”
Namun, saat melihat ke bangku belakang, hangeng terlihat sudah terjun ke lautan mimpi terlebih dahulu Alhasil, sekarang hyo tinggal mengajak hyuk.
”Hyuk!!” tiga kali hyo memanggilnya tapi tak ada reaksi apapun padahal ia duduk di depan bangku hyo. Hyo pun mencobanya sekali lagi.
”monkeeeeeeyyyy” bisik hyo panjang.
Hyuk pun berpaling dan menjawab
”ne ? waeyo? ”
”hyuk, ayo kita ke kantin!” ajak hyo.
”oke! Sahut hyuk.”

Mereka bertiga mengendap-endap mencoba keluar kelas saat guru sedang lengah dan merekapun berhasil keluar dengan selamat, sehat, walafiat. Mekapun bergegas menuju kantin dan membeli beberapa makanan.

”ayo kita makan di atap sekolah” ajak Hae sambil memnenteng keresek yang penuh dengan makanan. Mereka pergi keatas dengan tangga darurat sekolah. Sesampainya disana, hae langsung meneguk habis susu kotak yang dibeli oleh Hyo. Namun, hyo baru sadar bahwa dompetnya menghilang yang sepertinya tertinggal di kantin.
”dompet ku hilang ga ada!”
”mwo? Apa mungkin tertinggal di kantin? Atau terjatuh di tangga?” ucap hyuk
”tak tahu....” hyo geleng2
”ayo cepat cari kesana! Tar diambil orang lagi!” hyuk berges mengantar Hyo mencari dompetnya ke bawah, meninggalkan Hae yang sedang berduaan dengan makanannya.

Hyo dan hyuk berlari kecil menuruni tangga. Tak disadari, pijaka Hyo tidah tepat dan ia pun terjatuh.
”KYAAA!!!” teriak Hyo.
”awas!! ” hyuk berteriak di pinggirku.
[BRRUUGGH!!!!!]
Hyuk menagkap Hyo yang hampir terjatuh. Hampir saja mereka berdua jatuh terguling ke bawah untung saja hyuk berpegangan pada pegangan tangga walaupun hanya dengan satu tangan. Tak sadar posisi saat itu, Hyuk merangkul Hyo.
”hyo! Hati2 dong. Kaget nih! ” hyuk melepaskan rangkulannya.
”haaah.. mianhae hyuk...” hyo menghela nafas lega.

Tak sengaja , mata mereka berdua bertemu pandang dan tanpa disadari, hyo malah terdiam memandang mata hyuk.

”apaan sih!” hyuk memalingkan wajahnya.
”ayo cepat!” lanjut hyuk sembari berdiri dan menuruni tangga.
”b-baiklah ” hyo gugup
”ukh.... aduuh” geram Hyo kesakitan.
Eunhyuk berhenti dan kembali menghampiri hyo.
”gwaenchana? ” tanya hyuk lembut.
”aaa... sepertinya kakiku terkilir saat salah berpijak tadi” hyo kesakitan.
”tunggu disini sebentar” hyuk bergegas menuruni tangga dan cepat kembali dengan dompet Hyo sudah di tangan.
”nih. Ada di kantin.” hyuk memberikan dompet itu pada Hyo.
”kamsahamnida!”
”apa kau bisa berjalan??” tanya hyuk cemas.
”uhuhuuu.. iya,... huwaa... ” hyo menangis kesakitan.
”hup!” hyuk menggendong hyo.
”KYA!!” teriak hyo kaget.

Kenapa suara detak jantung hyo semakin keras??
(kenapa seperti ini?? Apa aku menyukainya?? Tidak hyo!! Dia itu sahabatmu! Apa boleh seperti ini?? )
*konflik di batin hyo.

Dengan cepat hyuk berjalan menuju ruang kesehatan.
”hup-la!” dibantu oleh seorang dokter sekolah, hyuk menidurkan hyo di kasur. Hyuk melepaskan kesua sepatu Hyo.
Sungguh itu membuat persaan hyo makin tak menentu.

”dasar kau! Babo sekali! Makanya kalau jalan hati2,. Gini deh. Inget, minggu depan kita ikut kompetisi dance. Kalo kaki kamu knapa2 gimana??” gumam hyuk ketus samil membuka sepatu hyo.
”mianhae! ” hyo kesal.
”tenang saja. Ini hanya karena benturan, asalkan sudah tidak bengak dia sudah bisa langsung berjalan.” ucap dokter sekolah.
”kamsahamnida ” ucap hyuk pada dokter itu.

Bel pertanda semua pelajaran telah usai,berbunyi.
Sejak tadi hyuk terus menunggu di ruang kesehatan. Hyuk menelpon hae dan hangeng untuk datang ke ruang kesehatan. Tak lama berselang, mereka berduapun datang.
” gwaenchana?” hangeng cemas.
” ya, kakiku hanya terbentur,. Si monkey aja tuh yang ngelebih2in padahal aku bisa jalan kok. ” hyo sinis.
” yeee, kau pikir siapa yang menyelamatkanmu?? ” hyuk membalas sinis.
”sudah2! Kalian ini kaya kucing sama tikus aja. Sekarang, ayo kita pulang. Aku dan hyuk membawa motor di parkiran. Kau gendong hyo!” suruh hangeng pada hae.
”hae, tak apa,. Aku bisa berjalan kok.”
”ah ribet! Udah sini!” hae menggendong hyo.
”ah, kau sama saja seperti hyuk” gerutu hyo.

Saat hae menggendong hyo menyusuri lorong sekolah, hyo memutuskan untuk menceritakan apa yang kini dirasakannya mengenai salah satu sahabatnya.

”hae...”
”ne??” jawab hae lembut.
”pakah boleh aku manyukai sahabatku sendiri??” hyo manyun
”hah? Apa maksudmu?” hae menurunkan hyo dan duduk sejenak di lobi sekolah.
”hae.. sepertinya ak menyukai monkey..”
”mwooo?? Apa kau bercanda? hhahaha” hae tertawa lepas
”ayolah,, aku tidak sedang main-main.. sepertinya perasaan sukaku melebihi perasaan suka sebagai sahabat.. haah”
”ne.. arraseo.. ya. Menurutku, itu sah-sah saja.. tapi aku kira kau harus berjuang keras, kau tau kan, si monkey itu babo dan ga peka banget.. ” hae, so pinter.
”ya.. aku tahu.. aku akan berusaha.. hhe.. hae, berjanjilah padku. Kau tak akan membocorkan hal ini pada siapapun kecuali sama hangeng. Oke?” hyo mencak2
”siip.. eh, ayo cepat mereka pasti sudah menunggu di depan.”
Hae berdiri dan kembali menggendong hyo.

@halaman depan sekolah

”ah, kalian lama sekali” gerutu hyuk.
”manhae, tadi ada barang yang ketinggalan di kelas.” jawab hae berbohong sambil nyengir2 menatap hyo.
”apa ada sesuatu yang menarik?” tanya hangeng pada hae
”sst. Nanti saja kuceritakan.” bisik hae.

Seperti biasa, hyuk membonceng Hyo menggunakan kawasaki ninja merah nya.

”nih!” hyuk melemparkan helm berwarna merah pada hyo yang telah duduk dibelakangnmya.
”berpeganganlah” suruh hyuk pada hyo. Hyo pun merangkul pinggangnya dan segera meluncur pulang.
Sampai di depan hyo, kali ini hangeng yang menggendong hyo.
”hyo, kau kenapa??” tanya amma hyo yang kaget melihat putrinya di gendong oleh hangeng.
”tak apa amma, aku tadi terjatuh.. tak apa kok. Mereka saja yang melebih-lebihkan, padahal aku bisa jalan kok.” hyo sinis.
”eh yo, kau tak boleh begitu. Syukur mereka mau mengantarmu.” seru amma hyo.
”iya, iya amma...” hyo hanya bisa manyun melihat hangeng yang menahan tawa.

Setelah usai mengantar, mereka bertigapun pulang ke rumah masing-masing.

Sore menjelang malam...
@ hyo’s room
[tok tpk tok]
”hyo...”
”ya? Masuk saja ma..”
”teman2 mu datang nih... ” ucap amma hyo sambil mempersilahkan hangeng, hae, dan hyuk masuk ke kamar hyo.
”hyoo...!!” ucap tiga lelaki itu sambil memperlihatkan beberapa kaset video game di tangannya.
”malam ini, ayo kita maen game!!!” hangeng teriak2.
”oke! Sudah lama ga main game!” hyo kegirangan.

2 jam berlalu, waktu menunjukan pukul 08.00. mereka berhenti sejenak.
”huuaaah.. aku ingin makan kue dango..” hyuk ngidam2 (?)
”mumpung belum terlalu malam, kita keluar aja beli.. kaki ku tak apa kok” ajak hyo.

Mereka berempat akhirnya pergi mencari tempat jualan kue dango dengan berjalan kaki. Ditengah perjalanan, tiba-tiba hyuk berhenti dan berkata
”chinggu yaa! Sepertinya aku sedang jatuh cintaaa!! haaah” hyuk mengankat tangannya ke udara.
”mwo? Dengan siapa?” hae kaget mengungcang-guncang pundak hyuk


siapa ya???

Rabu, 16 Desember 2009

first love [part 1]



First ff sebenernya si ini gk murni dari aku. Soal’a aku di bantuin ma onnie nez buatnya …

Ywdh met baca ya ,,

Love?
Love comes unexpectedly
Anyone
Anytime and anywhere

Itu yang ada di pikiran ku tentang cinta. Cinta itu manis tapi terkadang cinta itu membuat kita sakit dan kadang cinta itu pahit. Aku Park Sung young seorang murid kelas 3 SMA di sekolah swasta yang lumanyan terkenal di korea selatan. Aku mempunyai oppa bernama Park Jung soo atau biasa di panggil Leeteuk. Oppa ku mempunyai wajah yang cukup tampan. Aku tinggal berdua dengan oppa ku di sebuah apartment peninggalan orang tua kami. Kakak ku berkuliah di universitas ilhan, dia mengambil jurusan seni. Dan aku juga mempunyai seorang sahabat kecil yang bernama Lee Eunhyuk. Eunhyuk sangat baik padaku, dia selalu ada ketika aku membutuhkannya.

The story

Kriiing ~ ~
Bel sekolah Sung young pun berbunyi, seluruh murid pun sibuk memasukan buku pelajaran mereka kedalam tas. Dan segela berhamburan keluar kelas.
Sung young pun menghapiri cowok yang sedang menunggu di bawah tangga.
“ Eunhyuk – ah” panggilnya dari kejauhan. Eunhyuk pun menghampiri Sung young.
“Ayo kita pulang.” ajak Eunhyuk disertai dengan senyum manisnya. Young sangat suka dengan senyumnya itu.
“Ne, tapi sebelum pulang aku ingin mampir ke toko es krim dulu.”
“Baik lah, nanti aku akan mengantarmu kesana.”

mereka pun berjalan menuju parkiran motor yang terletak disamping gedung sekolah, sebuah parkir yang cukup luas. Tidak terlalu banyak yang terparkir disana, karena hampir seluruh murid disana menggunakan mobil.

“Young-ah, kau tunggu di sini saja ya.”
“Ne, jangan lama-lama. Aku tidak mau menjadi hitam karena terlalu lama menunggumu.” Teriakku.
“ Arasseo!” Eunhyuk pun berlari kecil menuju tempat parkir, sedangkan Sung young menunggu dibawah pohon yang sama sekali tidak rindang.

Tak lama kemudian eunhyuk pun datang, dengan mengendarai sebuah sepeda motor berwarna merah.

“Naiklah.” Ucap Eunhyuk seraya memberikan helm berwarna putih.
“Aarhhhgg~ Kenapa harus pakai helm sih?” Keluh Sung young kesal. Dia sama sekali tidak suka memakai helm, karena menurutnya helm akan membuatnya terlihat seperti orang bodoh.
“Ini untuk keselamatan kamu juga, dan aku tidak mau di tegur oppa yang cerewet itu.”
“Baik lah.” Diraihnya helm dari tangan Eunhyuk dengan memalingkan wajahnya seraya mencibir.
Mereka pun meninggalkan lingkungan sekolah Sookgi, tanpa sadar Sung young merangkul erat pinggang Eunhyuk, entah kenapa ia merasa jantungnya berdetak tidak normal, ‘inikah yang di sebut dengan cinta?’ Pikirnya dalam hati, namun masih dengan merangkul Eunhyuk, dan menempelkan kepalanya dipunggung Eunhyuk, Sung young dapat mencium aroma parfum yang dipakai Eunhyuk. Jantung Sung young seperti ingin
lompat keluar saat ia menikmati aroma mask tersebut.
‘Ani, ani, aku tidak mungkin suka Eunhyuk. Ah~ aku pasti sedang kelelahan saja setelah pelajaran olah raga tadi.’ Pikirannya mulai berkecamuk. Dan tak ada reaksi dari Eunhyuk saat gadis itu merangkulnya, dia hanya berkonsentrasi pada jalanan.

10 menit kemudian mereka sampai di depan toko es krim, setelah memarkir motor mereka pun masuk ke toko mungil tersebut, namun sangat nyaman dengan pelayanan yang ramah.
“Eoseo oseyo~” Ucap ramah sang pelayan saat mereka membuka pintu toko tersebut.
“Hyuk-ah, kau mau es krim apa?”
“Ehmm, kau apa? Aku sama seperti yang kau pesan saja lah.” Ucap Eunhyuk datar.
“Aku akan memesan rasa racun, kau mau?” Ucap Sung young kesal.
“Ya kalau kau memakannya juga, aku akan ikut. Hahaha.”
“Cih! Apa-apaan itu. Bisa tidak kau memesan sesuai keinginanmu?” Sung young mulai kesal dengan sikap Eunhyuk yang selalu mengikuti apa yang dia pesan dan makan.
“Baiklah, aku mau yang ini di mix dengan yang di sebelah sana.” Eunhyuk menujuk es krim dengan rasa choco chips dan caramel.
“Gitu dong, baik lah aku mau yang vanilla dengan strawberry.”
Tak perlu menunggu lama untuk bisa menikmati es krim yang sudah mereka pesan tadi, mereka duduk dikursi yang terletak di pojok ruangan. Setelah puas makan es krim Eunhyuk mengantar Sung young. Sesampainya di depan apartment, Eunhyuk langsung pamit pulang.

“Young-ah, hari ini aku tidak mampir ya. Salam saja untuk hyung mu.” ucap Eunhyuk didepan pintu apartment Sung young.
“Ne, nanti aku sampaikan. Hati-hati dijalan ya.” Sung young pun melambaikan tangan dan Eunhyuk pun membalas lambaian tangan Young.

“Eunhyuk mengantar mu pulang ?” Tanya leeteuk oppa saat Sung young ingin menutup pintu.
“Ne, oppa kok tumben jam segini baru pulang?”
“Ne, tadi aku ada kegiatan di kampus. Oh ya, kenalkan dia teman oppa.” Ucap Leeteuk seraya menunjuk pria yang ada di sebelahnya.
“Annyeong haseyo, Yesung imnida. Aku teman sekelas Leeteuk dikampus” Ucap pria itu sembil tersenyum manis.
“Annyeong haseyo, Sung young imnida.” Balas Sung young dengan senyum.
“Sungie-ya, masuk lah.” Leeteuk mempersilakan Yesung masuk.

Leetuek oppa dan Yesung pun duduk disofa, sedangkan Sung young langsung masuk kekamar, meletakan tas dan mengambil handuk, lalu dia bergegas mandi. Di kamar mandi, Sung young masih saja memikirkan kejadian tadi siang. ‘Apa Eunhyuk juga memiliki perasaan yang sama seperti aku? Ah! Tapi aku kan masih belum yakin dengan perasaan ini. Aaaarrgghh~ Sung young babo! Babo!!’ Gumamnya kesal, dia pun membasuh wajahnya dengan air dari wasteful untuk menyadarkan kebodohannya.

“Oppa aku keluar sebentar ya.” Ucapnya saat selesai mandi.
“Kau mau kemana? Ini sudah jam 6.”
“Aku hanya ingin ketaman, ingin menengkan diri.” Jawab Sung young asal.
“Ya sudah, tapi jangan pulang terlalu malam.”
“Arasseo.”
Ia pun jalan menuju lift, dan menekan tombol no 1. Setelah keluar dari lift, Sung young menuju taman yang terletak tidak jauh dari gedung apartment itu.



~Eunhyuk home~

Eunhyuk sedang asik mendengarkan radio sukira dikamarnya. Sukira adalah chanel radio favorite Eunhyuk. Saat lagu ‘Angela’ dari boy band super junior di putarkan bayangan tentang Sung young pun terlintas dibenak Eunhyuk, ia beranjak dari tempat tidurnya dan memutuskan untuk pergi ke apartment Sung young. Eunhyuk terkejut ketika melihat Sung young duduk sendirian diatas ayunan, dan Eunhyuk pun menghampiri Sung young.

“Young-ah, sedang apa kau disini?” Triak Eunhyuk dari kejauhan.
“Mwo?! Hyuk-ah kenapa kau bisa disini?” Tanyanya heran.
“Ani, tadi aku sedang bosan saja dirumah. Baru aku ingin ke apartment mu untuk bertemu Teukie hyung.” Jawab Eunhyuk asal, padahal dalam hatinya ia sangat senang bisa bertemu Sung young di taman. Eunhyuk pun duduk diayunan sebelah Sung young.
”Kenapa kau malah duduk? Bukannya kau mau bertemu dengan oppa ku?”
“Tidak jadi. Aku lupa ingin bertanya apa. Kau sedang apa disini?” Tanya Eunhyuk mengalihkan topic.
“Aku? Heheh. Aku sedang bosan saja dirumah, jadi aku pergi kesini. Tapi ternyata disini sendirian membuat aku lebih bosan, untung kamu datang jadi aku ada teman deh.”
Mereka pun melanjutkan pembicaraan, dan sesekali Eunhyuk mendorong ayunan yang diduduki Sung young, kedua orang itu terlihat seperti anak kecil. Dan sekitar jam 7 Eunhyuk mengantar Sung young, namun hanya sampai di depan gedung apartment saja.
“Hati-hati dijalan ya.” Sung young melambaikan tangannya dan di balas dengan anggukan kecil oleh Eunhyuk. Sung young pun masuk kedalam gedung sembari tersenyum simpul, dia sangat senang malam ini.


~Ke esokan harinya.~


“Oppa aku sudah membuatkan mu sarapan! Aku berangkat sekolah ya!” teriaknya di depan kamar Leeteuk.
“Ne, hati-hati dijalan ya.” Ucap Leeteuk masih dengan suara mengantuk.

Eunhyuk sudah berdiri di depan apartment, kali ini dia tidak membawa motornya.
“Kamu sudah menunggu dari tadi ya? Mianhae. Tapi mana motormu?”
“Masuk bengkel.” Ucapnya singkat. Sung young hanya bisa diam mendengar ucapan tersebut.
“Sudah ayo jalan tidak usah banyak omong lagi nanti kita terlambat.” Eunhyuk pun menarik tangan Sung young menuju halte bus. Tak perlu menunggu lama bus tersebut, Mereka pun masuk kedalam, hanya ada satu kursi saja yang kosong.
“Duduk lah.” Ucap Eunhyuk. Sung young pun mengaguk dan duduk di kursi kosong itu. Sedangkan Eunhyuk berdiri disamping kursi yang Sung young duduki.

Mereka sampai di sekolah, pas sekali dengan bunyi bel. Mereka pun pergi ke kelas masing-masing, walau mereka satu angakatan namun jurusan mereka berbeda. Eunhyuk mengambil jurusan musik dan dance, sedangkan Sung young mengambil jurusan sastra dan bahasa. Sampai Sung young di kelas, seorang cewek menghampirinya.

“Hey! Kau jangan mencoba untuk merebut eunhyuk dariku!” Ucap murid itu sinis.
“Merebut Eunhyuk darimu? Memang Eunhyuk itu siapa mu?”
“Aku calon pacarnya Eunhyuk, aku rasa seluruh murid disini sudah tau semua kok.” Ucap murid itu dengan senyum sinis.
“Aku tidak perduli kau calon pacarnya Eunhyuk atau siapapun, aku dan Eunhyuk sudah bersahab sejak kami kecil. Dan aku rasa kamu bisa mengirti akan hal ini.” Sung young pun meninggalakan Jaerin yang masih berdiri dengan wajah kesal.
Eunhyuk memang banyak di sukai oleh murid-murid cewek di sekolah itu karena dia seorang dancer dan tampangnya juga tampan.

Selama pelajaran berlangsung, Sung young sama sekali tidak memerhatikan. Ia hanya sibuk menikirkan apa yang di ucapkan Jaerin tadi.

Kriiingg ~~~
Bel istirahat pun berbunyi. Sung young segera bergegas ke kantin untuk membeli makan, ia pun menyusuri koridor lantai 3 dengan berlari kecil.
“Ahjuma, aku mau 1 roti melon.” Ucap Sung young kepada penjaga toko roti di kantin.
“Ini roti mu Sung young ssi.”
“Gomawo ahjumma, berapa?”
“500 won.”
Sung young pun mencari tempat kosong dikantin itu.
“Young-ah~. Kenapa tidak menunggu ku?” Ucap seseorang seraya merangkul bahu Sung young.
“Aaa~. Mian Hyukie, aku sudah lapar jadi buru-buru kekantin. Hehehe.” Sung young pun menggigit roti itu.
“Gwaenchana, aku beli ramen dulu ya. Kamu duduk saja dulu, nanti aku menyusulmu.” Eunhyuk pun mengantri untuk membeli semangkuk ramen. Saat sedang menunggu di barisan tiba-tiba datanglah Jaerin dan menghampiri Eunhyuk.
“Hyuk-ah.” Ucapnya manja seraya mengapit lengan Eunhyuk.
“Mwo?!” Balas Eunhyuk ketus dan melepaskan tangan Jaerin.
“Ani, aku hanya ingin mengantri juga. Bisa sekaliankan? Aku tunggu dimeja sana ya, jagi.” Jaerin pun meninggalkan Eunhyuk dengan wajah bingung.
Jaerin pun jalan menuju meja yang dekat dengan jendela, namun disisi lain ada empat pasang mata yang tidak menyukai kedekatan Jaerin dan Eunhyuk tadi. Jaerin menarik kursi itu dan duduk disana seraya memerhatikan sekeliling kantin, matanya pun tertuju pada seseorang yang juga sedang melihatnya.
“Huh! Ngapain sih orang itu ada disini? Dia pikir aku akan memaafkannya dengan mudah. Gak akan pernah aku maafkan.” Gumam Jaerin dalam hati, seraya mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya.
“Aku ingin bicara.” Ucap orang tersebut. Jaerin pun tersentak kaget, melihat orang yang sedang dipikirkan tadi muncul dihadapannya. Jaerin tidak menanggapi omongan orang itu, ia malah memerhatihan Eunhyuk yang sedang membayar ramen yang dipesannya.
“Apa yang sedang kamu perhatikan Lee Jaerin?!” Bentak orang itu.
“Pacarku, aku sedang memerhatiakan pacarku.” Balas Jaerin seraya tersenyum sinis.
“Dia bukan pacarmu, pacarmu itu…”
“Siapa?? Kau mau bilang siapa pacarku??”


T.B.C

Selasa, 15 Desember 2009

KISSEU (chapter 2)


author : lee sarang 






@teacher office—

Rizuki Sensei memukul-mukulkan penggaris kayu di meja penuh amarah. Asha berlari terengah-engah masuk ke kantor. tapi belum ada Leeteuk.
“mana ? mana Leeteuk ?!!” jerit Rizuki Sensei.
“sudah saya telpon kok sensei, sebentar lagi mungkin..” ujar Asha pelan.
Sensei mengomel-ngomel nggak jelas dalam bahasa jepang. Asha menggaruk kepalanya yg gk gatal. Bingung.

“~haaaah..haah... gomenasai sensei. Gomenasai.. hah... hah..” Leeteuk masuk kantor dengan napas terengah. Keringatnya bercucuran.
“LEETEUK~~ kamu ini selalu... blaa..blaa..blaa..” omel Rizuki panjang. Leeteuk dan Asha hanya diam menunduk.
Setelah duapuluh menit *yang terasa sangat amat lamaa* akhirnya Rizuki Sensei mengucapkan kalimat utamanya.

“Asha dan Leeteuk, mulai besok kalian harus membersihkan dan merawat kebun apel di belakang sekolah. selama dua minggu. Bagaimana ?” Rizuki Sensei menurunkan kacamatanya, kayak orang jaman dulu.

“ttappii.. sayaa ada les piaanoo... sensei,” protes Asha lirih.
“SAYA TIDAK PEDULI !!” teriak Rizuki Sensei marah.

“Lho sensei, ini kan kewajiban kami juga untuk les atau bimbingan. Oke kita emang dihukum, tapi juga harus menghargai kegiatan kita dong!” Leeteuk nyolot.
“LHO? Kok kamu jadi nyolot ke saya?! Kalau begitu hukumanmu jadi tiga minggu!!! Sudah~~ saya tidak mau dengar alasan lagii!!” Rizuki Sensei menunjuk-nunjuk pintu.

Asha menatap Leeteuk tidak tega. Keduanya keluar kantor dengan muka masam.
BRAAK~~
Leeteuk menendang tempat sampah yang ada di depannya.
“kamu gk apa-apa oppa ?” tany Asha cemas.
“gk apa kok, sebel aja. Kamu les piano tiap hari ?” Leeteuk balik tanya.

“nggak sih. hari senin sampe kamis aja. Kenapa?”
“kalo gitu, senin sampe kamis kamu gak bisa ikut hukuman dong?”
“trus gimana dong, oppa? Aku harus gimana?” Asha mulai bingung.
“gk apa deh. aku aja yg dihukum, tar kamu pura-pura aja kalo misal ditanya sama
monster jepang itu. gimana?” Leeteuk tersenyum lebar. memperlihatkan lesung pipinya. sejenak Asha menatapnya. Terpana sesaat karena kemudian Leeteuk menyadarkannya dengan mengguncang pundak Asha.

“hei...”
“aaa~ ee~ hhehe. Tadi oppa bilang apa?” Asha nyengir.
“kamu les piano aja. Biar aku yg dihukum, nanti kalo kamu ditanyai sama sensei, bilang aja kamu ikutan bantuin aku. gimana?” Leeteuk tersenyum lagi.

“lhooo? Gk adil dong? Kan aku juga salah? Kok Cuma oppa yang dihukum? Gk mauuuu~~” Asha memonyongkan mulutnya saat ia mengucap kata U .
Selama beberapa menit, Leeteuk diam. Lalu tertawa keras, “Hahahahahahahahahahaha..!!”
“mwo?” Asha bingung.
“Kamu lucu bangeeettt !!! yaampun, monyong-monyong gitu.. imut tauuu!!” Leeteuk mencubit pipi Asha yang hampir pingsan karena gugup. Melihat reaksi Asha seperti itu Leeteuk jadi kikuk. Lalu menggaruk-garuk kepalanya.

“mianhae. Mianhae Asha. Jangan marah doong,” Leeteuk menarik-narik kemeja Asha. Hyun tambah salah tingkah.
“hehe.. gk ko oppa.” Asha nyengir maksa.
“syukur deh. ohya, pulang naik apa? Naik bus?” tanya Leeteuk.
“iya. Naik bus.”
“aku anterin yaa?” tawar Leeteuk.
“APAA~~ ? nganterin pulang? ngapaaiiin?” Asha kaget setengah mati.
“udah malem lhoo. Udah jam 6 gini. Kalo ada apa-apa gimana? Kan aku yang ngerasa bersalah..” Leeteuk menjelaskan.

“bersalah gimana?”
“yang bikin kamu pulang malam kan aku. yang terakhir pulang dari sekolah juga kamu sama aku. intinyaa, kalo kamu nanti ada apa-apa, tersangka utamanya aku tauuu. Aku gak mau dihukum lagi sama monster jepang itu.”
“hahahaha. Gak apa kok oppa. Biasanya pulang les kan jam segini.”
“itu kan kalo les. Orang rumah pasti gak khawatir. Lha sekarang? Kamu gak les kan, tapi pulang malem. Udah deh, nurut aja. Ayooo~~” Leeteuk langsung menarik pergelangan tangan Asha yang masih melongo.
“Oppaa~”

Leeteuk menghentikan langkahnya. “mau nolaak? Gak boleh!”
“bukaaan. Aku mau telfon dulu. Gara-gara oppa bilang tadi, aku jadi inget appa,” Asha melepaskan tangannya dari gandengan Leeteuk. Lalu ia merogoh saku tasnya.
“aduuh... aku baru inget kalo ponselku mati, batereinya habis. Gimana ini?” Asha bingung.
“Lhoo? Ponselmu kok sama kayak ponselku?” Leeteuk mengeluarkan ponselnya dari saku. Benar-benar sama, model, tipe sampai warnanya. Hanya saja punya Asha ada gantungan chibi L.
“yee. Situ kali yang ngembar-ngembarin. Huh gak kreatipp !!” cibir Asha.

“yaudaa, tadinya aku mau minjemin kamu ponselku biar bisa telepon. Eh, kamunya malah ngejekin aku.. ogah ah minjemin.. weeek !” Leeteuk menjulurkan lidahnya.
“bodo amat. kalo kagak dipinjemin juga gak apa. Langsung pulang aja.. yee,” Asha melenggang meninggalkan Leeteuk.
Leeteuk panik, “Asha.. woii !! tunggu dooong. Gw kan udah janji mau nganterin lo pulang..” lantas dengan sigap ia memegang lengan Asha.
“Makanyaaa.. pinjemin doong ponselnya.” Asha mengerling nakal.
“dasar~~” Leeteuk mengeluarkan ponselnya dan memberikannya pada Leeteuk.

“bagus bagus. Gud boy !” Asha menepuk-nepuk kepala Leeteuk yang kebetulan sedikit menunguk sehingga Asha bisa meraihnya.
“Hey, nggak sopaaan~! Sejak kapan lo mulai gak sopan sama gw?” Leeteuk menyipitkan matanya.
“Sejak lo manggil pake aksen lo-gw. hhahah..” tawa Asha. Disusul tawa Leeteuk.
Asha memencet-mencet tombol angka, lalu menempelkannya di telinga. Namun kemudian Asha melotot.

“PULSAnya abis tauuuu~~ !!” raung Asha.
“hehehehehe”
“PABO~~ ngapain dipinjemin kalo gituu? Huuh!!” omel Asha.
“mianhae. Mianhae..” Leeteuk masih terkikik geli.
“Aah... nanti kalo Appa marah-marah gimana? Aduuh. Mana tadi pagi Appa bilang aku nggak boleh pulang telat lagi. huuufth...” Asha menghela napas panjang.
“mianhae yaa. kalo gitu nanti kalo kamu dimarahin, aku yang tanggung jawab deh.” Leeteuk menawarkan senyum berlesung pipinya lagi.

“ya tetep ajaaa. Aku tuh nggak pernah pulang malem sama cowok. paling-paling sama Yesung oppa atau Siwon Oppa. Appa pasti ngertilah kalo aku sama mereka. Lha kalo sama kamu? Aduuuh, nambah masalah baru tauu!!” ceracau Asha.
“Yesung kakakmu kan?”
“Iyaaa...”
“trus Siwon sapa?”
“temen kampus Yesung. kenapaa?” nada suara Asha terdengar putus asa.
“lhaa itu boleh kalo sama Siwon. Masa sama aku kok nambah masalah?” Leeteuk protes.

“yaiyalaah. Siwon kan sahabat Yesung oppa. Aku udah sering kali maen dirumah Siwon oppa sampe nginep-nginep segalaa. Appa jelas udah percaya lah. Lha kamu? Aku aja kenal baru tadi pagi. Apalagi appa...” lanjut Asha.
“Nginep? Ngapain?”
“haduuuuh, kamu lagi ngebahas siapa sih oppa? Siwon oppa atau nasibku nih?!!” Asha mulai emosi.
“mianhae, kalo gitu kita naik taksi aja, biar cepet nyampe rumah kamu. Oke?” usul Leeteuk tersenyum lebar. lebar sekali. Asha sekali lagi hanya bisa diam menatapnya.

@ Asha’s mom home—
Yesung merebahkan tubuhnya di kasur. Menatap langit-langit kamarnya.
“Udah laah. Lo ngapain capek-capek mikirin si tengik Kangin sih? tugas kuliah lo tuh pikirin,” kata Siwon masuk kamar sambil membawa dua kaleng coke.
“geblek. Gw juga gak pabo pabo amat mikirin si tengik itu. gw mikirin Asha tau! lo ngerti kan, Asha itu adek gw satu-satunya. Yang gw sayang banget, yang paling pengen gw lindungin. Lha kalo dia serumah ama psikopat itu, apa lo gak cemas?!” elak Yesung
“adek lo ada dua, geblek. Noh, digendong ama Amma lo,” ralat Siwon dengan polosnya.
Pletak!!
Yesung melempar majalah disampingnya ke arah Siwon. “adik kandung geblek!”

Tiba-tiba terdengar suara Calvin, suami Amma. “Yesung.. your dad calling.”
Yesung berdiri dan keluar kamar untuk mengambil telepon tanpa kabel yang disodorkan pria bule suami baru Amma.
“~~Yeobseo? Mwo? Asha belum pulang jam segini? Aneyo. Dia tidak disini Appa. Ne, Ne...” klik. Telepon ditutup.

“Asha belom pulang?!” Siwon terlihat cemas.
Yesung tidak menjawab, malah memencet nomor ponsel Asha.
“DAMN~~!!”
“kenapa?”
“ponselnya mati. Aduhh Asha. Kemana sih tuh anak. Hari ini dia gak ada jadwal les piano. Gak biasanya deh, tuh anak keluyuran jam segini..” Yesung mondar-mandir.

“coba lo telepon aja temen-temennya. Kali aja ponselnya mati trus lupa kasih kabar,” Siwon mencoba menenangkan Yesung.
Yesung mengangguk dan langsung memencenti semua nomor telepon teman Asha yang ia tau.

@ Asha’s dad home—
Appa mondar-mandir di ruang tengah. Makan malam belum tersentuh sama sekali.
Hye Sun hanya bisa duduk di sofa sambil meremas-remas tangannya. Kangin sendiri terus sibuk dengan ponselnya.

“Sebaiknya kamu makan dulu. Nanti maag mu kambuh Kangin,” ucap istri Appa .
Kangin beranjak dari duduknya.
“tidak ada yang boleh makan sebelum Asha datang!” ucap Appa tegas dan lantang. Istri Appa kaget.
“Tapi Kangin punya maag. Aku takut penyakitnya itu kambuh. Apa tidak bisa kau beri izin dia makan duluan?” kata Istri Appa memohon.

“Bagaimana bisa kalian makan sementara anak perempuanku satu-satunya, Asha tidak jelas bagaimana kabarnya!” bentak Appa. Terpaksa Kangin duduk lagi di kursinya.
“Tapi kalau Kangin sakit bagaimana?” istri Appa terus merajuk.
“Setidaknya kita bisa melihat keadaan Kangin kalau sedang sakit. Sedangkan Asha? Kabar saja kita tidak tau!! jangan membuat aku emosi, Hye Sun!!” ucap Appa.

“Sudah lah, amma. Aku tidak apa-apa,” Kangin mencairkan suasana.
Tok-tok-tok...
Suara pintu diketuk, membuat Appa langsung berjalan cepat menuju pintu. Dibukanya pintu itu kasar.
“mianhae, appa. Mianhae, Asha pulang malam. Mianhae, appa..” suara Asha agak serak.

Appa langsung memeluk Asha sambil mengusap kepalanya. Leeteuk yang berdiri lima mater di belakang Asha hanya bisa diam.
“mianhae, appa.. mianhae..” ucap Asha lagi lalu melepas pelukan appa. Appa memandang Leeteuk meminta penjelasan. Asha mendekati Leeteuk dan menariknya ke depan hadapan Appa.

Appa langsung duduk di ruan tamu, tandanya Asha harus mengajak Leeteuk masuk.
“annyeong. Leeteuk imnida. Saya kakak kelas Asha. Saya yang bertanggung jawab atas Asha pulang malam hari ini.” Leeteuk membuka percakapan.
Appa menatap Leeteuk dari ujung rambut hingga ujung kaki.

“Appa jangan salah paham dulu. Asha nggak apa-apa. Jadi ceritanya tadi siang waktu istirahat, Asha nabrak Leeteuk sunbae. Kebetulan Leeteuk sunbae dihukum keluar kelas. Leeteuk sunbae minta maaf ke Asha. Tapi sensei mngira kami mengobrol. Kami dipanggil ke kantor sepulang sekolah. Asha terlambat gara-gara itu Appa.. mianhae..”

“mianhae Asha gk bisa ngasih tau Appa, ponsel Asha mati. Batereinya habis. Ponsel Leeteuk sunbae juga gk punya pulsa. Mianhae”

Appa memandang Leeteuk lagi. Leeteuk nyengir, memperlihatkan lesung pipinya. Appa langsung tersenyum ramah. Jarang sekali Appa cepat ramah dengan orang asing. Dengan Siwon saja butuh waktu 4 bulan.

“kalian sudah makan?” tanya Appa pelan.
“belum appa..” jawab Asha.
“ayo. Ajak temanmu makan bersama keluarga kita. Hye Sun, hubungi ibu Asha atau Yesung, kabari bahwa Asha sudah pulang dan dia baik-baik saja.” Suruh Appa. Istrinya, Hye Sun hanya menurut.

“Kangin..” panggil Appa. Kangin lantas menuju ruang tamu. Menghampiri ayahnya.
“Ini anak perempuanku. Asha. Akrabkan diri kalian secepat mungkin. Appa nggak mau suasana rumah canggung dan kaku begini. Bagaimana, Kangin?” kata Appa.

“Siap appa!”
Asha mencolek pundak Leeteuk. “ayo ikut makan!”
Leeteuk menggeleng. “gk ah. Udah malem nih.”
Asha cemberut, “ayolaah. Sbagai tanda terimakasihku, oppa mau mengantarku pulang”

Leeteuk tersenyum lembut, lalu mengacak rambut Asha. “terimakasih. Tapi ak harus pulang. mianhae.”
“Ahjussi, mianhae.. saya tidak bisa ikut makan malam. Sebaiknya saya pulang saja, karena sudah larut. Gumawo undangan makannya. Mianhae..” ujar Leeteuk sopan.

“Wah. Sayang sekali. Padahal jarang lho saya ini mengijinkan teman laki-laki Asha ikut makan. Kamu yang pertama, eh kamu malah menolaknya. Tidak apa-apa. Hati-hati dijalan, nak. Terimakasih sudah mengantar Asha pulang.” lanjut Appa.

“Mianhae ahjussi. Selamat malam.” Leeteuk membungkukkan badan lalu pamit. Asha sempat melambaikan tangannya saat Leeteuk menoleh. Wajahnya merah. Asha merasa firasatnya buruk.


~to be continued